Ilustrasi. (Foto: CNN Indonesia/Dini Nur Asih)
Ponsel dengan empat kamera belakang atau yang dikenal dengan sebutan quad camera kini menjadi daya tarik tersendiri. Samsung, Huawei, Realme, Oppo, dan Vivo hanya segelintir vendor yang belakangan getol mengenalkan kehadiran empat kamera pada ponselnya.
Akan tetapi, masing-masing vendor memiliki 'racikan' masing-masing untuk keempat kamera yang diusung. Lensa utama merupakan fitur yang dipastikan selalu ada pada konfigurasi kamera ponsel. Selebihnya, vendor kerap menggunakan lensa sudut lebar (wide angle), tele, hingga lensa monokromatik.
Konfigurasi dua, tiga, hingga empat kamera ponsel kini seakan menjadi hal wajib bagi vendor mengingat kamera menjadi salah satu fitur prioritas pembeli. Padahal faktanya, jumlah lensa bukan jaminan hasil foto akan baik. Kendati membantu, namun sensor kamera lebih memiliki peran penting ketimbang jumlah lensa.
Mengutip berbagai sumber, berikut beda cara kerja masing-masing lensa kamera ponsel.
Lensa utama
Lensa utama biasanya memiliki fokus beragam, mulai dari f/1.5 hingga f/2.4 dengan bukaan lensa yang sama. Lensa utama kerap dibekali fitur Optical Image Stabilisation (OIS) untuk membantu pengguna merekam video yang stabil.
Fitur slow motion, hyperlapse, panorama merupakan bagian dari lensa utama ponsel. Vendor kerap membenamkan lensa utama dengan sensor besar. samsung Galaxy A9 misalnya dibekali 24 MP, Realme 5 Pro dengan 48 megapiksel, dan Huawei P30 Pro dengan 40 MP.
Kendati demikian, tak selamanya pengguna mengambil gambar dengan pengaturan sensor maksimal karena memengaruhi memori penyimpanan dan daya tahan baterai. Untuk itu pengambilan gambar juga menyediakan opsi pengaturan sensor lebih kecil seperti 10 megapiksel.
Lensa lebar (wide lens)
Lensa sudut lebar (wide lens) menjadi salah satu pelengkap kamera utama ponsel. Sesuai namanya, lensa mampu mengambil gambar dengan sudut lebih lebar dari lensa utama.
Fokus lensa lebar bisa disesuaikan dengan aperture f/2.2 untuk mengambil gambar dengan sudut hingga 120 derajat.
Lensa zoom
Sesuai namanya, lensa ini akan menghasilkan perbesaran gambar pada kamera utama. Optical zoom menjadi salah satu pengaturan yang dibutuhkan lantaran pengguna tak perlu memotong (crop) tanpa menurunkan kualitas foto.
Umumnya ponsel dibekali maksimal 2x optical zoom. Belakangan beberapa vendor menghadirkan pengaturan 5x hingga 10x optical zoom untuk ponsel premium.
Lensa telephoto
Lensa telephoto atau kerap dikenal dengan sebutan tele menghasilkan gambar dengan latar belakang diburamkan (blur) atau bokeh. Beberapa produsen menggunakan penamaan lensa potrait hingga live focus untuk fungsi yang sama.
Pengguna bisa mengabadikan objek atau momen tertentu tanpa kehilangan detail. Vendor tertentu mengembangkan lensa tele untuk fitur 'turunan' misalnya dengan mengkonstumisasi seberapa besar dan latar belakang bagian mana saja yang hendak diburamkan.
Umumnya pengguna harus mengatur jarak pada objek untuk membuat latar buram. Kendati demikian tak jarang peranti lunak (software) pendukung lensa tele tidak bisa membuat komposisi yang pas pada bagian foto yang seharusnya diburamkan.
Patut diingat beberapa vendor mengembangkan lensa tele yang membutuhkan pencahayaan memadai. Dengan kata lain, saat berada di tempat gelap atau kurang pencahayaan maka fitur ini tak bisa digunakan.
Lensa monokromatik
Jika lensa utama mengambil gambar dengan format RGB untuk mengambil warna gambar yang dominan, maka tak demikian dengan lensa monokromatik. Sesuai namanya, lensa monokromatik akan mengambil gambar dalam format hitam dan putih.
Mengutip Geek Dashboard, hasil foto yang diambil dari lensa monokromatik lebih tajam pada intensitas cahaya tertentu. Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190921102139-185-432494/ketahui-beda-empat-lensa-ponsel-quad-kamera
Akan tetapi, masing-masing vendor memiliki 'racikan' masing-masing untuk keempat kamera yang diusung. Lensa utama merupakan fitur yang dipastikan selalu ada pada konfigurasi kamera ponsel. Selebihnya, vendor kerap menggunakan lensa sudut lebar (wide angle), tele, hingga lensa monokromatik.
Konfigurasi dua, tiga, hingga empat kamera ponsel kini seakan menjadi hal wajib bagi vendor mengingat kamera menjadi salah satu fitur prioritas pembeli. Padahal faktanya, jumlah lensa bukan jaminan hasil foto akan baik. Kendati membantu, namun sensor kamera lebih memiliki peran penting ketimbang jumlah lensa.
Mengutip berbagai sumber, berikut beda cara kerja masing-masing lensa kamera ponsel.
Lensa utama
Lensa utama biasanya memiliki fokus beragam, mulai dari f/1.5 hingga f/2.4 dengan bukaan lensa yang sama. Lensa utama kerap dibekali fitur Optical Image Stabilisation (OIS) untuk membantu pengguna merekam video yang stabil.
Fitur slow motion, hyperlapse, panorama merupakan bagian dari lensa utama ponsel. Vendor kerap membenamkan lensa utama dengan sensor besar. samsung Galaxy A9 misalnya dibekali 24 MP, Realme 5 Pro dengan 48 megapiksel, dan Huawei P30 Pro dengan 40 MP.
Kendati demikian, tak selamanya pengguna mengambil gambar dengan pengaturan sensor maksimal karena memengaruhi memori penyimpanan dan daya tahan baterai. Untuk itu pengambilan gambar juga menyediakan opsi pengaturan sensor lebih kecil seperti 10 megapiksel.
Lensa lebar (wide lens)
Lensa sudut lebar (wide lens) menjadi salah satu pelengkap kamera utama ponsel. Sesuai namanya, lensa mampu mengambil gambar dengan sudut lebih lebar dari lensa utama.
Fokus lensa lebar bisa disesuaikan dengan aperture f/2.2 untuk mengambil gambar dengan sudut hingga 120 derajat.
Lensa zoom
Sesuai namanya, lensa ini akan menghasilkan perbesaran gambar pada kamera utama. Optical zoom menjadi salah satu pengaturan yang dibutuhkan lantaran pengguna tak perlu memotong (crop) tanpa menurunkan kualitas foto.
Umumnya ponsel dibekali maksimal 2x optical zoom. Belakangan beberapa vendor menghadirkan pengaturan 5x hingga 10x optical zoom untuk ponsel premium.
Lensa telephoto
Lensa telephoto atau kerap dikenal dengan sebutan tele menghasilkan gambar dengan latar belakang diburamkan (blur) atau bokeh. Beberapa produsen menggunakan penamaan lensa potrait hingga live focus untuk fungsi yang sama.
Pengguna bisa mengabadikan objek atau momen tertentu tanpa kehilangan detail. Vendor tertentu mengembangkan lensa tele untuk fitur 'turunan' misalnya dengan mengkonstumisasi seberapa besar dan latar belakang bagian mana saja yang hendak diburamkan.
Umumnya pengguna harus mengatur jarak pada objek untuk membuat latar buram. Kendati demikian tak jarang peranti lunak (software) pendukung lensa tele tidak bisa membuat komposisi yang pas pada bagian foto yang seharusnya diburamkan.
Patut diingat beberapa vendor mengembangkan lensa tele yang membutuhkan pencahayaan memadai. Dengan kata lain, saat berada di tempat gelap atau kurang pencahayaan maka fitur ini tak bisa digunakan.
Lensa monokromatik
Jika lensa utama mengambil gambar dengan format RGB untuk mengambil warna gambar yang dominan, maka tak demikian dengan lensa monokromatik. Sesuai namanya, lensa monokromatik akan mengambil gambar dalam format hitam dan putih.
Mengutip Geek Dashboard, hasil foto yang diambil dari lensa monokromatik lebih tajam pada intensitas cahaya tertentu. Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190921102139-185-432494/ketahui-beda-empat-lensa-ponsel-quad-kamera