Google Maps. Foto: Adi Fida Rahman/detikinet
Jakarta - Isu terkait menyetir menggunakan GPS bisa dibui kembali muncul. Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan atas Pasal 106 ayat 1 UU LLAJ. Sebelumnya, komunitas mobil Toyota Soluna Community (TSC) menggugat pasal tersebut terkait penggunaan GPS untuk berkendara.
Perangkat atau aplikasi GPS mungkin sangat membantu bagi pengendara yang tidak mengetahui jalan yang dilaluinya. Namun, MK menganggap penggunaan GPS bisa mengganggu konsentrasi berkendara.
"Konsentrasi pengemudi tidak boleh terganggu karena menggunakan aplikasi GPS dalam telepon seluler pada saat berkendara karena akan menyebabkan berkurangnya perhatian dan konsentrasi pengemudi yang dapat berdampak pada kecelakaan lalu lintas. Menurut pendapat Mahkamah, Penjelasan Pasal 106 ayat (1) UU 22/2009 terkait dengan frasa "penuh konsentrasi" bertujuan untuk melindungi kepentingan umum yang lebih luas akibat dampak buruk perilaku pengemudi yang terganggu konsentrasinya pada saat mengemudikan kendaraannya," papar MK.
Benarkah menggunakan GPS saat menyetir berbahaya? Studi menemukan bahwa mengoperasikan GPS saat mengendarai kendaraan bermotor memang berbahaya.
Executive Director of the AAA Foundation for Traffic Safety Dr. David Yang, mengatakan beberapa teknologi dalam kendaraan dapat menciptakan situasi yang tidak aman bagi pengendara di jalan. Beberapa teknologi itu membuat perhatian pengemudi teralihkan. Mengoperasikan GPS alias navigasi sambil berkendara salah satunya. Padahal, mengemudi kendaraan bermotor adalah tugas yang membutuhkan konsentrasi.
AAA Foundation menugaskan peneliti dari University of Utah untuk melakukan studi ini. Peserta studi diminta untuk menggunakan perintah suara, layar sentuh dan teknologi interaktif lainnya untuk melakukan panggilan telepon, mengirim pesan teks, menyetel radio atau memprogram navigasi saat mengemudi di jalan.
Dari studi ditemukan, pemrograman navigasi adalah tugas yang paling mengganggu konsentrasi berkendara. Memprogram navigasi mengambil rata-rata 40 detik. Sehingga fokus pengemudi teralihkan oleh tugas tersebut. Fokus pengemudi bisa terpecah untuk melihat informasi yang ada di GPS seperti melihat nama jalan serta nama dan nomor alamat yang dituju.
Ketika pakai GPS, pengemudi jadi bisa melihat ke perangkat GPS saat mengemudi sehingga fokusnya tak lagi ke jalan. Atau malah pengemudi mungkin tergoda untuk mengambil ponsel yang sedang membuka aplikasi GPS untuk memeriksa jalan.
Bisa dibayangkan kalau itu dilakukan saat mobil sedang berjalan. Pastinya cukup berbahaya karena fokus pengemudi tidak ke jalan.
Sebenarnya ada tips aman berkendara menggunakan GPS sehingga tidak mengganggu konsentrasi berkendara. Salah satunya adalah memprogram GPS sebelum berangkat dan dalam keadaan berhenti. Untuk tips aman berkendara pakai GPS lainnya, Otolovers bisa simak artikel lainnya di detikOto Sumber: https://oto.detik.com/mobil/d-4409012/benarkah-pakai-gps-saat-nyetir-berbahaya?_ga=2.263928460.1093415762.1567562089-1985070539.1565148367
Perangkat atau aplikasi GPS mungkin sangat membantu bagi pengendara yang tidak mengetahui jalan yang dilaluinya. Namun, MK menganggap penggunaan GPS bisa mengganggu konsentrasi berkendara.
Benarkah menggunakan GPS saat menyetir berbahaya? Studi menemukan bahwa mengoperasikan GPS saat mengendarai kendaraan bermotor memang berbahaya.
Executive Director of the AAA Foundation for Traffic Safety Dr. David Yang, mengatakan beberapa teknologi dalam kendaraan dapat menciptakan situasi yang tidak aman bagi pengendara di jalan. Beberapa teknologi itu membuat perhatian pengemudi teralihkan. Mengoperasikan GPS alias navigasi sambil berkendara salah satunya. Padahal, mengemudi kendaraan bermotor adalah tugas yang membutuhkan konsentrasi.
AAA Foundation menugaskan peneliti dari University of Utah untuk melakukan studi ini. Peserta studi diminta untuk menggunakan perintah suara, layar sentuh dan teknologi interaktif lainnya untuk melakukan panggilan telepon, mengirim pesan teks, menyetel radio atau memprogram navigasi saat mengemudi di jalan.
Dari studi ditemukan, pemrograman navigasi adalah tugas yang paling mengganggu konsentrasi berkendara. Memprogram navigasi mengambil rata-rata 40 detik. Sehingga fokus pengemudi teralihkan oleh tugas tersebut. Fokus pengemudi bisa terpecah untuk melihat informasi yang ada di GPS seperti melihat nama jalan serta nama dan nomor alamat yang dituju.
Ketika pakai GPS, pengemudi jadi bisa melihat ke perangkat GPS saat mengemudi sehingga fokusnya tak lagi ke jalan. Atau malah pengemudi mungkin tergoda untuk mengambil ponsel yang sedang membuka aplikasi GPS untuk memeriksa jalan.
Bisa dibayangkan kalau itu dilakukan saat mobil sedang berjalan. Pastinya cukup berbahaya karena fokus pengemudi tidak ke jalan.
Sebenarnya ada tips aman berkendara menggunakan GPS sehingga tidak mengganggu konsentrasi berkendara. Salah satunya adalah memprogram GPS sebelum berangkat dan dalam keadaan berhenti. Untuk tips aman berkendara pakai GPS lainnya, Otolovers bisa simak artikel lainnya di detikOto Sumber: https://oto.detik.com/mobil/d-4409012/benarkah-pakai-gps-saat-nyetir-berbahaya?_ga=2.263928460.1093415762.1567562089-1985070539.1565148367