Foto: Dok Kemnaker
Balai Latihan Kerja (BLK) Lembang membuat aplikasi Smart Farming untuk mempermudah kerja petani dengan menggunakan teknologi Internet of Things (IoT).
"Jadi sederhananya IoT itu bisa dibilang mengkomunikasikan benda-benda di sekitar kita antara satu sama lain melalui sebuah jaringan internet. Aplikasi ini tentu saja mempermudah kerja petani kita" ujar Kepala BLK Lembang, Aan Subhan dalam keterangan tertulis, Kamis (8/11/2018).
Mengenai manfaatnya, Instruktur BLK Lembang Iwan Hermawan menjelaskan dengan mengoptimalkan IoT dan menciptakan aplikasi Smart Farming, ke depan petani Indonesia bisa mengontrol ladangnya melalui smartphone.
"Jadi petani bisa memantau tanaman dan ladangnya di mana saja, kapan saja selama ada jaringan internet," kata Iwan yang juga sebagai tim inovasi di BLK Lembang .
Iwan melanjutkan, petani juga dapat melakukan penyiraman dan pemupukan dengan menekan tombol pada aplikasi tersebut.
"Tentu semua itu ada indikatornya di aplikasi sehingga kita tahu kapan harus menyiram atau memupuk tanaman,yang dapat dimonitoring pada aplikasi smart farming," ungkapnya.
Iwan menjelaskan IoT memiliki banyak manfaat karena berhubungan dengan aktifitas sehari-hari untuk memudahkan kerja manusia. Ia mencontohkan, teknologi itu bisa digunakan untuk mengunci pintu, mematikan AC atau perangkat elektronik lainnya.
"IoT bekerja dengan menerjemahkan bahasa pemrograman yang sudah kita masukkan ke dalam alat dari IoT tersebut," papar Iwan.
Sementara alat yang dibutuhkan untuk membuat IoT adalah microcontroller. Meski begitu Iwan mengatakan ada banyak jenis microcontroller yang tersedia saat ini, seperti Arduino, Raspberry Pi, Intel Galileo dan lainnya.
Sementara itu, Aan mengungkapkan pihaknya akan menjalin kerja sama dengan pemerintah desa dan membuat desa percontohan Smart Farming.
"Kita akan mengupayakan hal ini bisa diterima petani kita dan membawa banyak manfaat," pungkas Aan. Sumber: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4293634/canggih-petani-lembang-bisa-pantau-sawah-via-aplikasi-smartphone?_ga=2.24777146.1093415762.1567562089-1985070539.1565148367
"Jadi sederhananya IoT itu bisa dibilang mengkomunikasikan benda-benda di sekitar kita antara satu sama lain melalui sebuah jaringan internet. Aplikasi ini tentu saja mempermudah kerja petani kita" ujar Kepala BLK Lembang, Aan Subhan dalam keterangan tertulis, Kamis (8/11/2018).
Iwan melanjutkan, petani juga dapat melakukan penyiraman dan pemupukan dengan menekan tombol pada aplikasi tersebut.
"Tentu semua itu ada indikatornya di aplikasi sehingga kita tahu kapan harus menyiram atau memupuk tanaman,yang dapat dimonitoring pada aplikasi smart farming," ungkapnya.
Iwan menjelaskan IoT memiliki banyak manfaat karena berhubungan dengan aktifitas sehari-hari untuk memudahkan kerja manusia. Ia mencontohkan, teknologi itu bisa digunakan untuk mengunci pintu, mematikan AC atau perangkat elektronik lainnya.
"IoT bekerja dengan menerjemahkan bahasa pemrograman yang sudah kita masukkan ke dalam alat dari IoT tersebut," papar Iwan.
Sementara alat yang dibutuhkan untuk membuat IoT adalah microcontroller. Meski begitu Iwan mengatakan ada banyak jenis microcontroller yang tersedia saat ini, seperti Arduino, Raspberry Pi, Intel Galileo dan lainnya.
Sementara itu, Aan mengungkapkan pihaknya akan menjalin kerja sama dengan pemerintah desa dan membuat desa percontohan Smart Farming.
"Kita akan mengupayakan hal ini bisa diterima petani kita dan membawa banyak manfaat," pungkas Aan. Sumber: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4293634/canggih-petani-lembang-bisa-pantau-sawah-via-aplikasi-smartphone?_ga=2.24777146.1093415762.1567562089-1985070539.1565148367